Pemanfaatan Sisa Teh Celup Sebagai Tinta Yang Aman dan Ramah Lingkungan
Peranan tinta dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan manusia sehari harimulai dari bidang seni, jurnalistik, sampai pada industri
percetakan, semuanya membutuhkan tinta, salah bahan dasar yang digunakan
sebagai pewarna atau adalah tanin, salah satu tumbuhan yang banyak mengandung
tanin pada daunya adalah tumbuhan teh. Penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan tinta ini sebagai alternatif yang lebih murah dari yang dijual pada umumnya, serta dari bahan yang sudah tidak berguna lagi atau limbah rumah tangga misalnya ampas seduhan teh celup. Selain itu tinta yang diproduksi saat ini masih
menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun sehingga membahayakan
bagi kesehatan manusia sehingga perlu dibuat tinta yang aman
bagi lingkungan dan manusia
Sebanyak 5 buah sisa teh celup teh dimasukan dalam
200 ml air dan didihkan tujuan proses ini adalah untuk meng-ekstrak senyawa
tanin yang ada dalam teh tersebut, tanin merupakan senyawa yang biasanya
digunakan dalam industri cat dan tinta, setelah mendidih sisa teh dipisahkan
dan disaring untuk mengambil ekstrak yang masih tersisaÂ
Untuk membuat hasil tinta yang bagus maka dalam penelitian ini dilakukan
beberapa percobaan dengan berbagai variasi komposisi bahan, pada komposisi
pertama (label B) merupakan campuran yang terdiri dari 200 ml air sisa teh
ditambahkan 2 gram tepung maizena, 2 gram CMC dan penambahan 40 ml cuka hal ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil tinta dengan penambahan lebih banyak
cuka dibandingkan tanpa penambahan cuka
  Untuk mengetahui hasil tinta yang telah dibuat maka dilakukan beberapa
uji terhadap tinta, uji yang pertama adalah viskositas yang bertujuan untuk
mengetahui untuk mengetahui
tingkat kekentalan tinta sisa tehyang telah dibuat, Uji yang kedua adalah uji
tegangan permukaan untuk mengetahui kemampuan tinta melekat, selanjutnya
dilakukan uji kromatografi kertas untuk mengetahui komposisi warna pada tinta
sisa tehdan uji organoleptik untuk mengatahui tingkat penerimaan masyarakat
terhadap tinta sisa teh
Setelah
mendidih larutan ditambahkan 3 gram paku yang merupakan sebagai sumber besi atau
Fe3+ yang berfungsi agar tinta berwarna menjadi hitam, setelah itu
ditambahkan 20 ml  larutan cuka 25% yang
bertujuan untuk menguatkan warna dari tinta,cuka terutama larutan encer asam
asetat yang merupakan reagen yang penting dan kimia industri, terutama
digunakan dalam produksi selulosa asetat, selulosa asetat merupakan senyawa
yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan film fotografi dan film dasar
adalah zat transparan yang bertindak sebagai media dukungan untuk emulsi
fotosensitif. kemudian diberi zat pengisi yaitu tepung maizena. Setelah itu
ditambahkan zat pengelmulsi berupa 2 gram CMC yang bertujuan agar antara zat
warna tanin bisa lebih menyatu lagi dengan air yang digunakan sebagai
pelarutnya. Penambahan
tepung maizena dalam membuat tinta ini bertujuan sebagai zat pengisi agar tinta lebih
tebal. Selanjutnya
untuk mengetahui hasil tinta dengan variasi-variasi bahan yang berbeda
dilakukan percobaan lagi
dengan berbagai komposisi bahan
Pembuatan Tinta dengan Variasi Komposisi Bahan
|
|
Pada pembuatan tinta selanjutnya
(label C) menggunakan komposisi sama seperti pada label B, hanya saja tanpa
penambahan larutan cuka, dari hasil percobaan didapatkan bahwa tinta yang dibuat
didapatkan ditumbuhi oleh jamur, hal ini menunjukan bahwa cuka dalam pembuatan
tinta ini selain sebagai pembentuk penstabil warna, cuka bisa mencegah
timbulnya jamur yang ada pada tinta yng dibuat, cuka adalah asam yang
merupakan pemberi atom hidrogen. Pemanasan cuka membuat reaksi ini lebih
cepat. Ketika dituangkan ke logam, asam melepaskan hidrogen sebagai gas, tetapi
beberapa dari gas ini tetap dalam cairan.Â
Teh merupakan sumber dari asam tanat. Fe3+dari
paku akan menempel
pada asam tanat untuk membentuk besi tannat,
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut
Besi III + asam tannat = besi tannat
Besi tannat merupakan pemberi warna hitam pada tinta yang
dibuat ini.Sedang untuk menstabilkan
kompleks tanat ini digunakan cuka, sehingga kompleks yang terbentuk lebih
stabil, selain itu pada percobaan ini menunjukan bahwa penambahan dua kali
volme cuka menunjukan warna yang sedikit gelap di banding dengan menggunakan
volume cuka 20 ml
Pengujian Tinta yang
telah di Buat
|
|
Dari hasil
percobaan di dapat untuk tinta A diperoleh viskositas sebesar 1,112, tegangan
pemukaan sebesar 12,43 dan dan pada kromatografi terdapat satu warna, sedangkan
pada tinta B diperoleh nilai viskositas sebesar 1,142, tegangan permukaan
sebesar 11,56 dyne/cm dan kromatografi kertas terdapat satu warna, sedang
pengujian terhadap tinta yang dijual di pasaran pada umumnya didapat data
sebagai berikut, viskositas sebesar 1,100, tegangan permukaan sebesar 8,15
dyne/cm dan menunjukan satu warna pada tes kromatografi yaitu warna hitam
Dari
hasil organoleptik yaitu dengan kuas dan spidol kecil, menunjukan warna yang sedikit
lebih pucat daripada tinta yang dijual di pasaran dan waktu mengering yang
lebih lama dibanding dengan tinta komersial pada umumnya. Tinta ini lebih aman
dan relatif tidak berbahaya bila dibandingkan dengan tinta komersial yang ada di pasaran hal ini
dikarenakan tinta sisa teh ini terbuat dari bahan yang dapat di makan dan minum
oleh manusia, selain itu bahan-bahan tersebut mudah terdegredasi oleh alam
Bagus bermanfaat banget
ReplyDelete