Terbaru

Pemanfaatan Sisa Teh Celup Sebagai Tinta Yang Aman dan Ramah Lingkungan

Peranan tinta dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari harimulai dari bidang seni, jurnalistik, sampai pada industri percetakan, semuanya membutuhkan tinta, salah bahan dasar yang digunakan sebagai pewarna atau adalah tanin, salah satu tumbuhan yang banyak mengandung tanin pada daunya adalah tumbuhan teh. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tinta ini sebagai alternatif yang lebih murah dari yang dijual pada umumnya, serta dari bahan yang sudah tidak berguna lagi atau limbah rumah tangga misalnya ampas seduhan teh celup. Selain itu tinta yang diproduksi saat ini masih menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun sehingga membahayakan bagi kesehatan manusia sehingga perlu dibuat tinta yang aman bagi lingkungan dan manusia
Pemanfaatan Sisa Teh Celup Sebagai Tinta Yang Aman dan Ramah Lingkungan

Pembuatan Tinta dengan Cuka Sebagai Zat Penstabil 
Sebanyak 5 buah sisa teh celup teh dimasukan dalam 200 ml air dan didihkan tujuan proses ini adalah untuk meng-ekstrak senyawa tanin yang ada dalam teh tersebut, tanin merupakan senyawa yang biasanya digunakan dalam industri cat dan tinta, setelah mendidih sisa teh dipisahkan dan disaring untuk mengambil ekstrak yang masih tersisa 


http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/
Setelah mendidih larutan ditambahkan 3 gram paku yang merupakan sebagai sumber besi atau Fe3+ yang berfungsi agar tinta berwarna menjadi hitam, setelah itu ditambahkan 20 ml   larutan cuka 25% yang bertujuan untuk menguatkan warna dari tinta,cuka terutama larutan encer asam asetat yang merupakan reagen yang penting dan kimia industri, terutama digunakan dalam produksi selulosa asetat, selulosa asetat merupakan senyawa yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan film fotografi dan film dasar adalah zat transparan yang bertindak sebagai media dukungan untuk emulsi fotosensitif. kemudian diberi zat pengisi yaitu tepung maizena. Setelah itu ditambahkan zat pengelmulsi berupa 2 gram CMC yang bertujuan agar antara zat warna tanin bisa lebih menyatu lagi dengan air yang digunakan sebagai pelarutnya. Penambahan tepung maizena dalam membuat tinta ini bertujuan sebagai zat pengisi agar tinta lebih tebal. Selanjutnya untuk mengetahui hasil tinta dengan variasi-variasi bahan yang berbeda dilakukan percobaan lagi dengan berbagai komposisi bahan
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/
Pembuatan Tinta dengan Variasi Komposisi Bahan


Untuk membuat hasil tinta yang bagus maka dalam penelitian ini dilakukan beberapa percobaan dengan berbagai variasi komposisi bahan, pada komposisi pertama (label B) merupakan campuran yang terdiri dari 200 ml air sisa teh ditambahkan 2 gram tepung maizena, 2 gram CMC dan penambahan 40 ml cuka hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil tinta dengan penambahan lebih banyak cuka dibandingkan tanpa penambahan cuka
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/

Pada pembuatan tinta selanjutnya (label C) menggunakan komposisi sama seperti pada label B, hanya saja tanpa penambahan larutan cuka, dari hasil percobaan didapatkan bahwa tinta yang dibuat didapatkan ditumbuhi oleh jamur, hal ini menunjukan bahwa cuka dalam pembuatan tinta ini selain sebagai pembentuk penstabil warna, cuka bisa mencegah timbulnya jamur yang ada pada tinta yng dibuat, cuka adalah asam yang merupakan pemberi atom hidrogen. Pemanasan cuka membuat reaksi ini lebih cepat. Ketika dituangkan ke logam, asam melepaskan hidrogen sebagai gas, tetapi beberapa dari gas ini tetap dalam cairan. 
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/
Teh merupakan sumber dari asam tanat. Fe3+dari paku akan menempel pada asam tanat untuk membentuk besi tannat, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut
Besi III + asam tannat = besi tannat
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/

Besi tannat merupakan pemberi warna hitam pada tinta yang dibuat ini.Sedang untuk menstabilkan kompleks tanat ini digunakan cuka, sehingga kompleks yang terbentuk lebih stabil, selain itu pada percobaan ini menunjukan bahwa penambahan dua kali volme cuka menunjukan warna yang sedikit gelap di banding dengan menggunakan volume cuka 20 ml

Pengujian Tinta yang telah di Buat


   Untuk mengetahui hasil tinta yang telah dibuat maka dilakukan beberapa uji terhadap tinta, uji yang pertama adalah viskositas yang bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui tingkat kekentalan tinta sisa tehyang telah dibuat, Uji yang kedua adalah uji tegangan permukaan untuk mengetahui kemampuan tinta melekat, selanjutnya dilakukan uji kromatografi kertas untuk mengetahui komposisi warna pada tinta sisa tehdan uji organoleptik untuk mengatahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap tinta sisa teh
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/
Dari hasil percobaan di dapat untuk tinta A diperoleh viskositas sebesar 1,112, tegangan pemukaan sebesar 12,43 dan dan pada kromatografi terdapat satu warna, sedangkan pada tinta B diperoleh nilai viskositas sebesar 1,142, tegangan permukaan sebesar 11,56 dyne/cm dan kromatografi kertas terdapat satu warna, sedang pengujian terhadap tinta yang dijual di pasaran pada umumnya didapat data sebagai berikut, viskositas sebesar 1,100, tegangan permukaan sebesar 8,15 dyne/cm dan menunjukan satu warna pada tes kromatografi yaitu warna hitam
http://thoharianwarphd.blogspot.co.id/
Dari hasil organoleptik yaitu dengan kuas dan spidol kecil, menunjukan warna yang sedikit lebih pucat daripada tinta yang dijual di pasaran dan waktu mengering yang lebih lama dibanding dengan tinta komersial pada umumnya. Tinta ini lebih aman dan relatif tidak berbahaya bila dibandingkan dengan  tinta komersial yang ada di pasaran hal ini dikarenakan tinta sisa teh ini terbuat dari bahan yang dapat di makan dan minum oleh manusia, selain itu bahan-bahan tersebut mudah terdegredasi oleh alam

1 comment: