Dasar dan Contoh Karya Ilmiah : pH Tanah
Pendahuluan
Tanah bisa menjadi asam bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya
adalah adanya air hujan yang membawa karbon dioksida dari atmosfer sehingga
bisa melarutkan kalsium karbonat, selain itu asam juga bisa berasal dari
pembusukan senyawa organik dari tumbuhan, serta asam yang dihasilkan dari
aktivitas hewan-hewan yang ada di dalam maupun di atas tanah misalnya asam
oksalat, asam format, asam sitrat dan asam-asam yang lain, ketika asam-asam ini
terkumpul dalam tanah, maka tanah tersebut menjadi asam
![]() |
Setiap tanaman membutuhkan pH optimum yang berbeda-beda |
Untuk menetralkan keasaman tanah biasanya ditambahkan kapur
(Kalsium karbonat), Kapur tohor (Kalsium oksida) atau kalsium hidroksida atau
lime. Penambahan senyawa-senyawa basa ini untuk menghasilkan ion OH-
yang akan mengikat ion H+ sehingga membentuk H2O. Berapa
jumlah basa yang harus ditambahkan ke dalam tanah yang asam tergantung dari
tingkat keasaman tanah tersebut
Tanah yang bersifat basa umumnya di jumpai pada daerah yang
kering, pada daerah yang kering, air akan menguap dari permukaan tanah,
sehingga pada permukaan tanah akan tertinggal garam dasar, untuk menetralisir
tanah yang bersifat basa ini biasanya ditambahkan belerang, belerang dapat
dioksidasi bakteri tanah menjadi asam belerang yang dapat mengurangi ke basaan
tanah
Tidak ada pH optimum untuk tanaman tumbuh, terkadang ada tanaman
yang tumbuh baik pada tanah yang bersifat asam dan ada pula tumbuh baik di tanah
yang bersifat basa, tetapi pada umumnya tanaman-tanaman dapat menerap dengan
baik unsur-unsur mineral dalam tanah pada keadaan pH netral, dengan demikian
sangat penting bagi para petani untuk mengecek pH tanah
ALAT DAN BAHAN
Tabung
reaksi
Cawan
petri
Tisu
Indikator
universal atau pH meter
CaSO4
Tanah
Kebun atau sawah
Serbuk
belerang
Ca(OH)2
Kacang
hijau
Aquades
PROSEDUR
1.
Sebanyak 10 gram sampel tanah kering kemudian di hancurkan hingga berbentuk
serbuk
2.
Sampel tanah dimasukan kedalam tabung reaksi kurang lebih 1 ml
3.
Ditambahkan 1 ml CaSO4 bubuk
4.
Ditambahkan aquades hingga setengah volume tabung reaksi
5.
tabung reaksi dikocok kuat sambil ditutup mulut tabungnya agar tidak tumpah
6.
Biarkan partikel-partikel mengendap (Kalsium sulfat membantu partikel-partikel
tanah menjadi flok dan mengendap
7.Tambahkan
10 tetes indikator universal (kubis ungu)/ kertas indikator universal/indikator
alami lainya dan diaduk selama 10 menit
8.
Ketika partikel tanah mengendap bandingkan warna indikator dengan warna standar
dari indikator tersebut
9.
Bagi larutan menjadi 4 bagian yang sama kemudian tambahkan kertas tisu atau
kertas saring pada tabung tersebut dan diberi label,
label
1 untuk kontrol
label
2 ditambahkan 0,5 gram belerang bubuk dan campuran diaduk sampai lapisan tanah
berada diatas
label
3 ditambahkan 0,5 gram Ca(OH)2 dan diaduk kembali sampai lapisan
tanah berada diatasnya
pada
label 4 ditambahkan kalsium hidroksida dan diaduk sampai lapisan tanah berada
diatasnya
10. Biarkan tabung selama 2 minggu dan sesekali disirami untuk mengganti air yang
menguap, tes pH sesuai dengan langkah 1-8 diatas, dicatat berapa banyak pH yang
berubah
11. Kertas saring atau tisu di pindah ke cawan petri dan di tanami 10 kacang hijau dan
diamati pertumbuhanya tiap hari dan di catat
a. Berapa tinggi tumbuhan tiap cawan petri
b. Dimana cawan petri tumbuhan yang paling tinggi tumbuhnya
c.
PH berapa yang paling bagus untuk kacang hijau tumbuh
Penelitian
lanjutan
1.     Â
Lakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pH terhadap tanaman-tanaman lainnya, misalnya, kaktus,bawang, kentang, wortel
bayam dan lain sebagainya
2.     Â
Ambil sampel tanah dari beberapa tempat dan tes,
mana tanah yang terbaik untuk tumbuhnya tanaman
3.     Â
Berapa banyak belerang dan kapur yang digunakan
untuk tiap-tiap tanah yang diteliti
No comments