Pembuatan Test Alat Deteksi Kesuburan Tanah Dari Bahan Yang Sederhana
Pembuatan alat deteksi kesuburan tanah ini didasarkan
prinsip bahwa tanah yang subur akan mengandung banyak ion-ion garam yang
terlarut dalam air tanah maupun adanya bakteri-bakteri menguntungkan dalam tanah
yang bisa berperan sebagai konduktor, tanah yang mengandung banyak ion garam
akan mudah masuk kedalam sel tanaman yang berguna untuk pertumbuhan tanaman
tersebut, berdasarkan teori elektrolit bahwa ion-ion dalam larutan akan menghantarkan
arus listrik, sehingga daerah yang tanahnya subur sering terjadi sambaran
petir, berdasarkan prinsip ini maka alat deteksi penyubur tanah ini di buat.
Pada
pembuatan alat ini digunakan baterai besar 3 buah, masing-masing 1,5 volt, disusun secara pararel yang secara
perhitungan cukup untuk menyalakan lampu dop kecil 2,5 volt 3 A, alat ini
berukuran cukup kecil dan praktis bisa di gunakan langsung dan di bawa
kemana-mana, langkah pertama yang harus dipersiapkan untuk membuat alat deteksi kesuburan tanah ini adalah menyiapkan alat-alat dan bahan antara lain, stioform, cutter, gunting, kabel, paku, kayu triplek dan lampu dop
kecil,lampu di hubungkan ke baterai dengan menggunakan kabel, pada kedua ujung
kabel di pasang elektroda yang terbuat dari besi, pada alat ini di gunakan dua
buah paku yang di pisahkan dengan jarak kurang lebih 1 cm yang berfungsi
sebagai elektroda untuk di celupkan kedalam larutan sampel tanah.
Selain itu, tanah
yang baik akan mempunyai pH yang netral, karena pada pH tersebut ion-ion mudah
terserap oleh tanaman,Pada proses pembuatan larutan pengukur pH tanah hal yang
pertama di lakukan adalah melakukan ektraksi antosianin dari bunga telang. Bunga telang di pilih karena merupakan tumbuhan liar
yang sering banyak di jumpai di sawah dan ladang, selain itu bunga telang mengandung
ekstrak antosianin yang bisa digunakan untuk mengukur asam dan basa suatu
larutan. Ekstrak antosianin dibuat dengan
menggunakan 2 gram bunga telang dan 50 aquades atau air kran yang
ditumbuk menggunakan mortar dan pestle. Selanjutnya, campuran tersebut disaring sehingga terbentuk
ekstrak antosianin dari kulit bunga telang.
Pada percobaan ini tanah akan di
uji dengan menggunakan alat yang telah di buat dan ekstrak bunga telang sebagai
pengukur pH tanah, sebanyak kurang lebih 100 gram tanah yang di ambil dari sawah
penduduk sekitar, sebanyak 4 sampel di uji dengan menggunakan alat yang telah
di buat, 100 gram tanah di larutkan dalam 100 ml aquades kemudian di aduk
hingga merata, setelah di aduk elektroda di celupkan, pada percobaan pertama di
gunakan tanah standar, yaitu tanah yang banyak mengandung garam-garam terlarut
dan bakteri pengurai dari pupuk organik dan EM4, sampel tanah standar menunjukan
lampu warna terangÂ
Pada sampel tanah yang diambil pada empat lokasi di
lakukan pengetesan dengan alat penguji, sampel B dan C di ambil di daerah
persawahan (tanah Liat/coklat) sedang sampel D dan E diambil di daerah ladang
(tanah merah), dari hasil pengujian didapatkan tanah B menunjukan nyala lampu,
sedang pada sampel C, D dan E tidak menunjukan nyala lampu, hal ini menunjukan
bahwa tanah yang berlabel B relatif lebih subur bila dibandingkan dengan tanah
yang ber label C, D dan E.Â
No comments