Rancang Bangun Alat Peubah Air Asin Menjadi Air Tawar Sebagai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Masyarakat Pesisir
Dua siswa ini adalah Rizka Amelia, Leonardo Sutomo mereka adalah siswa dari SMP Wijaya Putra Surabaya yang
merupakan salah satu finalis sekaligus karya cukup mendapat banyak apresiasi
dari pengunjung maupun dari tamu yang lain dalam lomba karya tulis ilmiah
tingkat SMP se Jawa Timur di SMA Hidayatus Salam Dukun Gresik
Latar belakang yang
membuat mereka membuat alat ini adalah seringnya
melihat para penduduk pesisir yang masih kesulitan air bersih Bagi masyarakat
yang tinggal didaerah pantai, keberadaan air tawar merupakan sumber air yang
sangat penting. Sering terdengar ketika musim kemarau mulai datang maka
masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pulau kecil-kecil mulai
kekurangan air. Air hujan yang merupakan sumber air yang telah disiapkan di bak
penampung air hujan (PAH) sering tidak dapat mencukupi kebutuhan pada musim
kemarau. Seperti yang kita ketahui, saat ini masalah krisis air bersih sangat
sering terdengar, bahkan hampir di setiap daerah
Di lain pihak sumber air
asin yang ada dibumi itu begitu melimpah, dan banyak daerah pemukiman yang
justru berkembang pada daerah pantai. Sementara ini alat untuk mengubah air
asin atau payau menjadi air tawar menggunakan peralatan yang relatif mahal
salah satunya adalah mengembangkan sistem teknologi membran semi permeabel.
Sehingga diperlukan metode
sederhana dan terjangkau oleh masyarakat kelas bawah untuk merancang bangun
alat peubah air asin menjadi air tawar dengan sistem destilasi berdasarkan
proses kondensasi yang sederhana dengan memanfaatkan alat dan potensi alam yang
ada.
Dalam penelitian ini menggunakan
botol aqua yang berukuran 1500 ml yang berfungsi
sebagai tempat kondensasi. Botol aqua tersebut diberi pendingin berupa kapas
yang sudah dibasahi dan ditempelkan pada botol dengan tujuan supaya cepat
terkondensasi kemudian diikat dengan menggunakan kawat dan aluminium foil
supaya kapas tidak mudah terlepas dan tidak ada panas
dari luar yang bisa masuk kedalam botol. Mulut botol kondensasi dihubungkan
dengan selang yang dimasukkan kedalam panci pemanas air laut yang terbuat dari
aluminium. Hal ini bertujuan untuk mengalirkan uap air asin menjadi air tawar.
Dan juga menggunakan tabung erlenmeyer yang berfungsi sebagai tempat
penampungan hasil akhir penyulingan air laut menjadi air tawar. Dalam
penelitian ini tingkat air tawar yang dihasilkan oleh peneliti hanya diuji
dengan indera pengecap atau lidah.
Pada dasarnya, prinsip
permurnian air laut adalah memisahkan garam dari air laut sehingga diperoleh
air tawar, untuk memisahkan garam dari air laut adalah meniru cara alam, yaitu
dengan menguapkan air laut kemudian mengembunkan uapnya kembali. Ketika air
laut dipanaskan, hanya air yang menguap, garam-garam yang terlarut tetap
tinggal dalam larutan (air laut). Alat suling ini dapat dipergunakan sebagai
penyedia air minum di perkampungan pesisir yang jauh dari sumber air tawar.
Bahan bakar seperti kayu, arang batu, minyak tanah dapat dipergunakan sebagai
tenaga pemanas pada alat ini.
Namun demikian proses ini
memerlukan bahan bakar yang cukup banyak. Sehingga solusinya bisa menggunakan
bahan bakar dari kayu dan sampah organic yang dibakar menggunakan kompor
biomass. Pembuatan kompor biomass dari kaleng bekas bisa dirakit sendiri yakni
dengan mengatur tingkat konsumsi oksigen terhadap proses pembakaran yang
berlangsung dengan membuat pola lubang tertentu pada saringannya dan pintu
pengatur keluar masuknya udara pada dinding kompor. Saat proses pembakaran
berlangsung terjadi distribusi udara yang seimbang masuk ke dalam slope, dengan
prinsip ini yang disebut dengan proses gasifikasi, diharapkan proses
pembakaran bisa optimal yang ditandai dengan panas yang dihasilkan bisa
maksimal dan asap yang dikeluarkan bisa minimal
No comments