Benarkah Waktu Semakin Cepat Dan Bumi Semakin Sempit?
Pertanyaan inilah yang sering saya pikirkan ketika mengingat masa-masa lalu, saya masih ingat betul ketika tahun 80 an, ketika itu saya masih sering ke sawah dan pulangnya bermain sepak bola bersama teman-teman sekolah, pada saat itu memang tidak ada sepeda sehingga saya harus jalan kaki ke ladang saya untuk membantu orang tua saya bertani, jarak ladang saya cukup jauh waktu itu dan terasa sangat luas sekali, sehingga untuk pergi kesawah terasa lama dan capek, selain itu untuk menanti waktu dhuhur sehingga saya bisa pulang atau istirahat terasa sangat lama.Â
Setelah dari sawah biasanya saya pulang dan bermain sepak bola dengan teman di jalanan desa, waktu itu seakan begitu luas jalan itu sehingga jalan yang saya lihat sekarang terasa sempit dahulu buat main sepuluh anak masih bisa dan terasa luas, tapi sekarang untuk dibuat main sepak bola  6 anak saja terasa tidak mungkin, apa memang tambah sempit apa karena usia saya yang tambah besar sehingga melihat yang tanah dahulunya terasa luas sekarang jadi sempit?. Selain itu ketika saya pulang dari sawah untuk menunggu waktu dari dhuhur ke ashar sangat lama sekali. Ternyata, kenyataan ini tidak saya alami sendiri, banyak orang-orang tua yang hobinya bangun malam huntuk sholat juga merasakan demikian, waktu antara tengah malam dan waktu subuh tidak sama seperti dahulu, dahulu terasa lama sekali, sedangkan sekarang terasa cepat sekali, apa kita juga tidak merasa kalau kita bari tidur tiba-tiba sudah subuh, apa karena sekarang karena ada listrik sehingga malam terasa lebih cepat?
Pada saat sekarang, sudah tidak dapat dihitung berapa orang yang bilang kok cepat banget ya hari, kemarin baru hari senin, kok sekarang sudah senin lagi, kemarin terasa baru 1 April kok sekarang sudah 1 Mei, kemarin baru tahun 2014 kok sekarang sudah tahun 2015 dan seterusnya. Selain itu ketika saya kesawah yang dahulu saya sering datang kesana pas waktu kecil, kok terasa dekat banget ya dan tanahnya seakan lebih sempit dari dahulu, apalagi kalo lihat jalan yang saya pakai sepak bola apa mungkin  ya dahulu bisa main sampai 10 anak padahal jalanya sesempit ini sekarang, padahal jalan ini ya tetap kayak dahulu tidak pernah di ciutkan, ya ya ..analisa awal saya memang bumi semakin sempit dan waktu semakin cepat, tapi kenapa bisa demikian?
Sebagai orang yang tidak begitu mahir geografi dan ilmu fisika saya beranggapan bahwa yang menyebabkan bumi semain sempit dan waktu semakin cepat adalah banyaknya bangunan yang ada dimuka bumi saat ini, ibarat sebuah bola, kalau diatasnya di beri beban berat dari segala sisi pasti bola itu akan mengecil walau nanti bisa saja bola itu pecah, sama seperti bumi  semakin banyak bangunan yang ada di bumi akan semakin akan cepat mengecilkan ukuran bumi, akibat tidak kuatnya bumi menahan bebat tersebut maka terjadilah gempa atau pergeseran lapisan bumi untuk menstabilkkan bumi itu sendiri, sehingga dengan pergeseran tersebut ukuran bumi semakin kecil dan waktu rotasi semakin cepat dan waktu pun semakin cepat, begitu juag luas tanah semakin menyempit.
Ternyata hal ini sudah diamati oleh  ilmuwan adalah Richard Gross dari NASA yang menganalisa hal imi secara analitis, Gross mengatakan bahwa gempa bumi dan tsunami mampu mengubah rotasi bumi, sehingga menyebabkan rotasi bumi semakin cepat. Salah contoh ketika gempa besar yang melanda Jepang pada 11 Maret tahun 2011 telah mengubah rotasi bumi sehingga bumi mengalami pemendekan waktu 1 jam dalam satu hari (space.com). Bayangkan jika ada gempa besar lagi atau tsunami yang menyebabkan bergesernya poros bumi, maka bumi kembali mengalami mengalami pemendekan waktu lagi, mungkin bisa satu jam lagi, bisa semakin pendek lagi waktu di bumi. Ternyata yang saya pikirkan selama ini benar, waktu semakin pendek dan bumi semakin sempit. Bagi pembaca yang punya pengalaman atau mempunya pandangan lain silahkan koment di kolom komentar, terimakasihÂ
  Â
No comments