Inilah Penerima Nobel Kimia 5 Tahun Terakhir (2010-2014)
Hadiah Nobel merupakan hadiah yang diberikan oleh Yayasan Nobel Foundation dari Swedia yaitu yayasan yang didirikan atas wasiat Alfred Bernhard Nobel karena dia terkejut dan merasa bersalah dinamit yang ia temukan banyak digunakan untuk hal-hal yang tidak baik terutama pada masa perang, sehingga dia ingin memberikan royalti penjualan dinamit tersebut kepada orang yang berjasa kepada terhadap kesejahteraan umat manusia, Bagi para ilmuwan dan para penerima penghargaan ini, hadiah Nobel ini merupakan penghargaan terbesar bagi setiap orang yang telah berjasa di bidangnya. Penghargaan Nobel diberikan untuk 6 bidang kategori yaitu fisika, kimia, kedokteran, kesusasteraan, perdamaian dan ekonomi, penghargaan ini diadakan tiap tahun dan biasanya dilaksanakan pada setiap bulan Oktober, untuk bidang kimia sendiri penerima penghargaan Nobel dalam 5 tahun terakhir tersebut adalah sebagai berikut
1. Nobel Kimia Tahun 2010
Penerima hadiah Nobel kimia pada tahun 2010 jatuh pada tiga ilmuwan yaitu Richard F. Heck, dari University of Delaware, Newark, DE, USA, Ei-ichiNegishi dari Purdue University, West Lafayette, IN, USA dan Akira Suzuki dari Hokkaido University, Sapporo, Jepang. Mereka menemukan sesuatu katalis dalam reaksi kimia untuk reaksi kopling dalam sintesis kimia organik yaitu menggunakan Paladium.
Dengan penemuan ini memberikan sumbangan dalam ilmu kimia dan farmasi untuk mempelajari reaksi organik yang ada dalam tubuh misalnya reaksi pada enzim, hormon, selain itu penemuan ini bisa digunakan untuk mempelajari reaksi komplek yang ada pada tumbuhan, misalnya warna pada bunga, mempelajari mekanisme penisilin membunuh bakteri, atau mempelajari reaksi organik pada hewan lainnya misalnya pada bisa ular. Selain bermanfaat dalam mempelajari reaksi organik pada makhluk hidup, penemuan mereka juga bisa bermanfaat untuk reaksi organik selain pada makhluk hidup, misalnya pada pembuatan plastik.
2. Nobel Kimia Tahun 2011
Nobel kimia tahun 2011 jatuh pada seorang ilmuwan asal Israel yaitu Dan Sechtman dari Institut Teknologi Haifa Israel yaitu atas penemuan elemen mirip kristal atau yang disebut kristal kuarsi yaitu kristal yang berbentuk mosaik, penemuan ini bermanfaat untuk pembuatan baja super kuat dan sejumlah alat-alat kedokteran misalnya jarum bedah
3. Nobel Kimia Tahun 2012
Nobel kimia tahun 2012 ini jatuh pada dua ilmuwan yaitu Robert J. Lefkowitz dari Howard Hughes Medical Institute and Duke University Medical Center, Durham, NC, USA dan Brian K. Kobilka Stanford University School of Medicine, Stanford, CA, USA. Mereka menemukan atau meneliti tentang reseptor sel yang disebut sebagai protein G (GPCRs),Â
Dengan penemuan ini memberikan sumbangan dalam ilmu kimia terutama tentang reaksi dalam tubuh dalam level molekuler atau sangat kecil sekali, menurut penelitian ini hampir semua fungsi tubuh manusia tergantung dari protein G ini, mulai dari pandangan, bau, degub jantung, dan komunikasi saraf. Dengan penemuan ini memberikan manfaat pada dunia farmasi yaitu untuk pembuatan obat yang lebih berkhasiat dan mempunyai sedikit efek samping
4. Nobel Kimia Tahun 2013
Penerima hadiah Nobel tahun 2013 jatuh pada tiga ilmuwan yaitu Martin Karplus dari Université de Strasbourg, Perancis and Harvard University, Cambridge, MA, USA,  Michael Levitt dari Stanford University School of Medicine, Stanford, CA, USA  dan AriehWarshel University of Southern California, Los Angeles, CA, USA.Â
Mereka menemukan simulasi komputer untuk memahami reaksi kimia terutama protein, sehingga dengan penemuan mereka ini menyumbangkan ilmu pada bidang farmasi yaitu penemuan obat-obatan baru yaitu dengan cara mempelajari lamanya interaksi antara obat-obatan dengan protein dalam tubuh melalui simulasi temuan mereka ini Â
5. Nobel Kimia Tahun 2014
Nobel kimia pada tahun 2014 kembali jatuh pada 3 ilmuwan, mereka adalah Eric Betzig dari Janelia Research Campus, Howard Hughes Medical Institute, Ashburn, VA, USA, dan Stefan W. Hell dari Max Planck Institute for Biophysical Chemistry, Göttingen, and German Cancer Research Center, Heidelberg, Jerman serta William E. Moerner dari Stanford University, Stanford, CA, USA, atas penemuan mereka yaitu mikroskop berfluorisensi
Dengan penemuan ini maka mikroskop optik yang sebelumnya terbatas perbesarnya akan mampu melihat benda-benda molekuler dengan tingkat resolusi yang sangat tinggi atau yang disebut tingkat partikel dengan ukuran nano. Penemuan mikroskop berfluorensasi atau mikroskop nano ini memberikan sumbangan besar dalam dunia sel yang sangat detail sehingga mampu mempelajari secara detail penyakit seperti parkinson dan Alzheimer serta penyakit serius lainya.Â
No comments